Assalamu'alaikum Wr. Wb. ----- SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI GUGUSDEPAN 1303.10-101 / 1303.10.102 PANGKALAN SMP ISLAM WATULIMO ----- Semoga Bermanfaat Untuk Kita Semua!

Thursday, 24 September 2020

Thursday, September 24, 2020

NARKOBA adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau buah tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
 
Apa itu Narkoba ?
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya. Narkoba merupakan salah satu jenis obat penghilang rasa sakit yang sering disalahgunakan oleh manusia. Narkoba awalnya digunakan untuk obat bius saat operasi. Namun sekarang seiring perkembangan zaman banyak digunakan untuk menenangkan pikiran dan mendapat kesenangan dengan dosis yang besar. Istilah narkoba atau narkotika sendiri merupakan dari bahasa Yunani yang artinya Kelenger (teller). 
 
Kapan Narkoba mulai ada?
Kurang lebih tahun 2000 SM di Samaria dikenal dengan bunga opium atau kemudian di kenal Opium (candu= papafor somniferitum). Opium memiliki sifat narkotika yang berarti mematikan rasa, analgesic dan depresan umum serta mengandung lebih dari 20 jenis alkaloid (bahan alam nabati yang bersifat basa, mengandung unsur nitrogen dalam unsur kecil, berasa pahit dan besar pengaruhnya terhadap system kerja tubuh). Salah satu dari alkaloid yang terdapat dalam opium memberikan efek yang dapat memberikan rasa nyaman dan mengurangi penderitaan.
 
Bunga ini tumbuh subur di daerah dataran tinggi di atas ketinggian 500 meter di atas permukaan laut, tumbuhan tersebut juga tumbuh di berbagai wilayah seperti Cina, India dan beberapa nagara lainnya.
 
Cina kemudian menjadi tempat yang sangat subur dalam penyebaran candu ini (dimungkinkan karena iklim dan keadaan negeri). Memasuki abad ke XVII masalah candu ini bagi Cina telah menjadi masalah nasional. Bahkan diabad XIX terjadi perang candu antara Inggris dan Cina, dimana akhirnya Cina ditaklukan Inggris dengan harus merelakan Hongkong jatuh ke tangan Inggris. Perang candu ini karena diberlakukannya larangan perdagangan opium oleh kaisar Cina. Perang tersebut mengakibatkan tanaman candu di kurangi secara drastis karena ternyata merusak moral masyarakat pada waktu itu.

Perang candu antara Inggris dan Cina ini kemudian membuka wawasan masyarakat dunia tentang bahaya narkotika. Kemudian, pada tahun 330 SM (sebelum Masehi) seseorang bernama Alexander The Geart mulai mengenalkan candu di India dan Persia menggunakan candu tersebut untuk bumbu masakan dan relaksasi.
 
Pada sejarah masehi kuno di ceritakan bahwa orang Romawi dan Mesir pada tahun 1700-an telah menggunakan narkotika sejenis daun poppy dengan cara di kunyah bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit pada saat melahirkan anak.
 
Opium inilah yang merupakan bahan dasar dari pembuatan narkotika. Pada zaman dahulu, ahli medis  Hippocrates, Plinius, Theophratus, dan Dioscrorides menggunakan opium untuk kebutuhan medis terutama bagian pembedahan. Pada tahun 1805 seorang dokter dari Westphalia bernama Friedrics Wilhelim sertuner menemukan modifikasi candu yang di campur anomiak yang kemudian di kenal sebagai morfin (diambil dari nama dewa mimpi Yunani yang bernama Morphius) Morfin diperkenalkan sebagai pengganti dari opium yang merupakan candu mentah.
 
Morfin mulai dikenalkan untuk menggantikan candu (Opium). Saat terjadi perang saudara tahun 1856 di Amerika Serikat. Morfin tersebut sangat banyak digunakan untuk mengobati tentara yang terluka di saat perang. Morfin ini sangat popular di pergunakan untuk penghilang rasa sakit lika-luka perang, namun sebagai tahanan-tahanan tersebut “ketagihan” yang disebut sebagai penyakit tentara”, pengguna candu yang berlebihan akan mengakibatkan ketagihan dan sesak. Hampir 100 tahun orang Eropa barat menyebut candu barang ini sebagai barang haram, namun candu mentah atau opium hanya digunakan untuk pengobatan hingga Ratu Eliaberth 1 menyadari kelebihan opium dan membawanya ke Inggris
 
Namun sebelumnya pada tahun 1680, seseorang ahli farmasi bernama Thomas Sydenham mulai memperkenalkan Sydemham’s laundanum, yaitu oleh herba dan anggur. Kemudian, ditahun yang sama, Belanda mempeloporkan menggunakan pipa tembakau untuk menghisap morfin.
 
Sampai akhirnya pada tahun 1853 seorang dokter bernama Alexsander wood Edinburg menemukan jarum suntik. Pengguna jarum suntik diyakini lebih mudah dan juga efek biusnya lebih cepat 3x lipat karena morfin langsung menuju ke darah.
 
Pada tahun 1875 seorang ahli kimia dari Inggris bernama Alder Wirght melakukan penelitian dengan cara merebus cairan morfin di campur asam anhidrat ( cairan asam yang ada pada sejenis jamur). Hasil campuran tersebut dilakukan percobaan kepada seekor anjing yang hasilnya anjing tersebut tiarap, ketakutan, mabuk, dan muntah-muntah. Kemudian, pada tahun 1898 pabrik obat Bayern memproduksi obat tersebut dengan nama heroin.
 
Heroin ini digunakan sebagai obat resmi penghilang sakit (pain killer).
Pada tahun 1874 para ahli kima mulai merubah struktur morfin sehingga membuat morfin menjadi obat yang tidak menyebabkan ketagihan. Seorang ahli kimia bernama C.R. Wright menemukan sintesis heroin dengan cara memanaskan morfin.
 
Pada tahun 1939 dilakukan penelitian narkotika sintesis dan semisintetis. Narkotika sistesis pertama diproduksi di Jerman dan diberi nama petidine.
 
Selanjutnya pada tahun 60-70 an, pusat penyebar candu dunia tumbuh subur di daerah “Segitiga Emas” (golden Triangle), yaitu Myanmar, Thailand, dan Laos dengan tingkat produksi 700 ribu ton pertahun. Juga pada daerah “Golden Crescent” yaitu Pakistan, Iran, dan Afganistan dari Goldn Crescent meluas menuju Afrika dan Amerika.
 
Seperti halnya minat Negara Inggris dalam keuntungan perdaganan opium yang telah memicu terjadinya perang candu maka pengaru opium di wilayah Asia pun sangat besar. Wilayah itu meliputi Thailand, Laos dan Myanmar yang mencangkup lebih dari 100.000 Km persegi pegunungan dan membentuk segitiga atau semacamnya. Dua buah sungai besar, Mekong, dan Ruak, bergabung ditengah daerah itu. Sampai hari ini, obat terlarang memasuki Kamboja dari daerah Segitiga Emas di sepanjang perbatasan-perbatasan Thailand, Laos dan Myanmar. Kemudian melalui Kamboja menuju Thailand dan Vietnam untuk di ekspor. Negara-negara Segitiga Emas telah matang membuat dan menggunakan obat terlarang.
 
 
Dari Berbagai Sumber

0 Komentar:

Post a Comment

MOHON SARAN DAN KRITIK YANG SIFATNYA KONSTRUKTIF!

Silahkan Baca Juga Materi Di Bawah ini !

"Orang yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca karena membaca itu sumber hikmah; menyediakan waktu tertawa karena tertawa itu musiknya jiwa; menyediakan waktu untuk berpikir karena berpikir itu pokok kemajuan; menyediakan waktu untuk beramal karena beramal itu pangkal kejayaan; menyediakan waktu untuk bersenda-gurau karena bersenda itu akan membuat muda selalu; dan menyediakan waktu beribadah karena beribadah itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa."
----------------
(Kata Mutiara, Anonim)