Assalamu'alaikum Wr. Wb. ----- SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI GUGUSDEPAN 1303.10-101 / 1303.10.102 PANGKALAN SMP ISLAM WATULIMO ----- Semoga Bermanfaat Untuk Kita Semua!

Tuesday 3 March 2020

Tuesday, March 03, 2020

Ayam berkokok dan matahari memperlihatkan sinarnya menandakan hari sudah pagi, seorang gadis tangguh bekerja keras membanting tulang dengan menjual cinderamata di tepi jalan kota besar. 


Gadis itu adalah Marsa Adea Pantama, mempunyai rambut lebat, berbadan ideal, dan berasal dari keluarga konglomerat yang memilih menjadi pedagang kaki lima.

'prittt-prittt'

Suara kencang itu, membuat semua pedagang kaki lima susah payah mengemas dagangannya bahkan ada pula yang pergi meninggalkan dagangannya. 

"Aduh, masih pagi udah penggeledahan, nyusahin aja," ketus Marsa sambil meringkus dagangannya. 

"Maaf mbak, kami harus membawa saudari ke kantor," ucap Reno.

"Enak aja! Mas, kami ini orang kecil mau cari uang secara halal," ucap Marsa. 

"Jelaskan di kantor saja," ucap Reno. 

Reno adalah komandan pasukan satpol-PP di daerah itu. Marsa digelandang pergi ke kantor satpol-PP. 

"Mbak, jawab pertanyaan saya," ucap Reno sambil menatap Marsa. 

"Oke! Tapi, berjanjilah akan melepaskan saya sehabis ini," ucap Marsa.

"Baik saya setuju!" ucap Reno. 

"Apa tujuan anda berjualan di trotoar?" tanya Reno. 

"Cari uanglah, masak iya cari pacar," jawab Marsa. 

"Anda berjualan apa?" tanya Reno dengan tatapan yang lebih tajam. 

"Cinderamata, kalau masnya mau nanti langsung datang aja ya, mumpung ada promo," jawab Marsa. 

"Tolong yang jelas saat menjawab pertanyaan dari kami!" bentak Reno. 

"Eh, mas! Kurang jelas gimana? Masnya mungkin yang kurang memasang telinga! Mas nanya saya jawab sesuai! Tolong ya mas! Sopan dikit nanya ya nanya tapi biasa aja!" ucap Marsa lalu berlari keluar. 

"Biasanya kalau ada pedagang yang aku interogasi kagum dengan ketampananku, lah kali ini ada yang membentakku," ucap Reno. 

Saat pasukannya akan mengejar Marsa, Reno menghentikannya dan memutuskan untuk mengejarnya sendiri.

"Awas! Lari! Ada satpol-PP!" teriak salah satu pedagang. 

Para pedagang yang ada di pinggir jalan kocar-kacir berlari menjauhi pasukan satpol-PP. 

"Kalian bisa mundur," ucap Reno saat melihat Marsa menghampirinya.

"Kenapa, lo suruh pasukan lo mundur?" tanya Marsa. 

"Karena gue pengen ngomong empat mata dengan cewek rese kayak lo," jawab Reno penuh keyakinan. 

"Apa lo nggak ada niat buat nangkep, gue?" tanya Marsa. 

"Nggaklah, lagian baru sekali ini ada cewek yang berani ngelawan gue," ucap Reno. 

"Jadi maksud lo, setiap cewek yang kenal lo takut, gitu?" tanya Marsa. 

"Iyelah," jawab Reno dengan singkat. 

Marsa menatap lekat wajah tampan milik Reno, begitu juga Reno yang tak henti menatap kecantikan pedagang incarannya yaitu Marsa. 

"Ganteng banget sih, tapi nyebelin," gumam Marsa.

"Cantikkk, banget tapi sayang ngeselin bin nyebelin pakek banget," gumam Reno. 

"Eh, apa lo liat-liat, naksir?" tanya Marsa.

"Kagak mungkin!" jawab Reno. 

Keduanya berjalan menyusuri trotoar sambil melihat pemandangan kota yang indah dan permai. 

"Mau nggak gue traktir makan, ya buat tanda terimakasih sebab kamu tidak menilangku lagi," ucap Marsa. 

"Percuma gue nilang lo kalau akhirnya kalah debat," ucap Reno sambil duduk di sebuah bangku diikuti dengan Marsa. 

"Tapi, lain kali jangan kayak gitu, kalau nggak kasar gue sama pedagang lainnya bisa kok mengikuti instruksi," ucap Marsa. 

"Lo itu emang spesial," ucap Reno.

"Bisa aja dasar satpol-PP ngeselin," ejek Marsa sambil berlari

Terjadilah aksi saling mengejar diantara Marsa dan Reno. Keduanya nampak saling menyukai.

"Hap!" teriak Reno saat berhasil menangkap Marsa. 

"Ihh, apaan sih," ujar Marsa. 

"Hem, sorry," ucap Reno. 

Reno dan Marsa menikmati bakso yang dijual di tepi danau yang dihiasi kerlap-kerlip lampu malam. 

"Komandan! Jadi nggak nih, kita udah menunggu momen komandan ngomong dengan cewek pedagang cenderamata itu," ucap salah satu satpol-PP. 

"Yaudah, bentar sabar dikit napa," ketus Reno. 

Reno menunduk di hadapan Marsa sambil membuka kotak kecil berisi cincin berlian yang harganya pasti menguras kantong. 

"Ngapain lo nunduk?" tanya Marsa. 

"Ini kejutan buat orang ngeselin, cerewet, dan spesial yaitu lo, dan di hadapan semua pasukan gue termasuk pedagang teman lo, serta semua masyarakat yang ada di sini, gue mau bilang gue kagum dengan cewek tangguh kayak lo intinya, gue sayang dengan penjual cenderamata yang pernah gue tilang, mau nggak jadi pendamping hidupku?" ucap Reno panjang lebar. 

Jantung Marsa bagaikan lepas saat melihat betapa romantisnya satpol-PP musuhnya.

Tanpa berfikir panjang Marsa langsung menjawabnya. 

"Oke, aku berharap kamu, aku selamanya," jawab Marsa.

Reno memasangkan cincin berlian ke jari manis Marsa. Dengan rasa baper semua orang berteriak tak sedikit dari masyarakat yang mengabadikan momen tersebut dalam sebuah video. 

"Gue diterimaaaa!" teriak Reno lalu menggendong Marsa. 

THE END. 

Amanat :

Jangan pernah putus asa saat belum memiliki pasangan dan janganlah berfikir negatif tentang kehidupanmu yang bekerja sampingan. Sebab jodoh sudah ada yang mengatur. Ingatlah! Tidak ada yang tidak mungkin dan jadilah dirimu sendiri! 


Author : AYP

0 Komentar:

Post a Comment

MOHON SARAN DAN KRITIK YANG SIFATNYA KONSTRUKTIF!

Silahkan Baca Juga Materi Di Bawah ini !

"Orang yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca karena membaca itu sumber hikmah; menyediakan waktu tertawa karena tertawa itu musiknya jiwa; menyediakan waktu untuk berpikir karena berpikir itu pokok kemajuan; menyediakan waktu untuk beramal karena beramal itu pangkal kejayaan; menyediakan waktu untuk bersenda-gurau karena bersenda itu akan membuat muda selalu; dan menyediakan waktu beribadah karena beribadah itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa."
----------------
(Kata Mutiara, Anonim)